Di masa-masa penuh ujian seperti ini, belajar rasanya jadi suatu “keharusan”. Kadang, tuntutan untuk belajar itu bukan hanya datang dari diri sendiri, tapi juga orang tua. Tidak jarang orang tua menuntut kita untuk terus menerus belajar. Setelah 8 jam seharian belajar di sekolah, sorenya masih harus ikut les tambahan, lalu, demi mengejar nilai bagus, malamnya masih harus begadang masukin materi-materi lain atau ngerjain pr.
Masalahnya, apakah cara belajar seperti itu efektif ?
Jawab: tidak.
Beneran deh.
Seringkali, sebagai orang dengan label “pelajar”, kita seperti dipaksa untuk belajar terlalu keras. Belajar dengan bar bar sampai lupa waktu. Di artikel ini bahkan sudah dijelaskan kalau secara saintifik, waktu belajar yang paling baik bukanlah malam hari.
Maka, untuk kamu yang masih punya kebiasaan seperti itu, beruntunglah membaca tulisan ini.
Kenyataannya, sebagai seorang murid, kita bukan cuma berkewajiban untuk belajar. Tapi, lebih dari itu, tahu caranya belajar dengan menyenangkan. Tahu caranya “untuk apa kita belajar” sehingga materi-materi yang masuk, benar-benar dipahami secara konsep.
Beruntungnya, ternyata, berdasarkan berbagai penelitian, metode belajar yang terbaik, yang efektif, dan ngebuat kita gampang masukin materi ke otak adalah belajar dengan menyenangkan.
1. Olahraga
Teknik terbaik yang bisa kamu terapkan sebelum hari ujian adalah… olahraga. Iya, mungkin keliatannya tidak nyambung. Mungkin teman kamu yang ambisius akan mikir, “Mending waktu olahraganya gue pake buat ngurung diri dan ngerjian latihan soal!”
Tapi sebenarnya, olahraga punya banyak manfaat terhadap otak, yang berkaitan dengan cara kerja otak menangkap informasi baru.
Kenyataannya, secara kimia, peredaran darah dan berbagai hormon yang muncul setelah berolahraga sangat bermanfaat terhadap pola pembelajaran. Hormon seperti dopamin, serotonin, dan norepinephrine, yang berpengaruh terhadap “kebahagiaan” kita muncul. Pikiran jadi fresh, dan materi belajar jadi gampang masuk.
Inget, ya, olahraganya yang santai aja. Kayak berenang, joget, atau jogging di pagi hari sebelum kamu berangkat sekolah. Nggak usah olahraga yang aneh-aneh kayak misalnya… main sepak takraw… pake batok kelapa… yang dibakar. Ribet.
Sebuah penelitian yang dibuat tahun 2013 aja menyatakan bahwa laki-laki yang bersepeda selama 15-30 menit punya kemampuan kognitif dan ingatan yang lebih tajam dibanding yang tidak bersepeda. Selain itu, penelitian lain menyebutkan bahwa bersepeda selama 15 menit dapat mengurangi kortisol, hormon yang ngebuat seseorang jadi stres.
Olahraga dalam belajar ini ibarat mobil dan kerangkanya. Ketika kamu berolahraga, fisik/kerangka mobil kamu akan menjadi kuat dan segar. Alhasil, begitu si mobil diisi oleh “materi” yang banyak, dia akan bisa berjalan dengan stabil dan lancar.
2. Teknik Belajar
Hayo, gimana cara kamu belajar selama ini? Apakah sendirian aja ngurung diri di kamar? Atau ngumpul bareng temen? Atau membakar catatan lalu diminum dengan seduhan air kopi?
Setiap orang pasti punya teknik dan cara belajarnya masing-masing. Dan setiap orang, pasti punya cara belajar yang nyaman dan menjadi favorit masing-masing. Di artikel ini, kita akan coba kasih beberapa konsep belajar efektif yang sudah terbukti secara sains.
Satu hal yang perlu kamu perhatikan adalah: jangan terpaku pada waktu. Cara belajar mana pun yang akan kamu pakai nantinya, pastikan kepala kamu punya mindset “belajar dengan enjoy” tanpa dikejar-kejar waktu. Dibandingkan terikat dengan waktu, yang sebaiknya kamu pikirkan adalah fokus pada topik mana yang ingin kamu kuasai.
Seperti yang sudah disebutkan di awal, cara belajar bar bar adalah cara belajar yang tidak efektif. Mungkin, kamu sudah merasa lama belajar dan bekerja keras, lalu mendapat predikat Si Rajin Yang Belajar Melulu dari orang-orang sekitar, tapi, entah kenapa kamu merasa kalau kamu “capek” dan materi yang kamu pelajari gak masuk-masuk. Pikiran pun kacau karena merasa terbebani.
Sebenarnya, cara belajar yang efektif adalah dengan belajar singkat. Maksud dari belajar singkat adalah belajar dengan batas waktu pendek-pendek. Kok malah belajar sebentar yang efektif?
Hal ini, untuk menghindari keram otak.
Keram otak adalah momen di mana “otak kita sudah tidak mampu menampung informasi tambahan untuk mengingat”. Saking banyaknya kamu ngasih rumus dan konsep baru ke otak, otak kamu justru jadi makin sulit menangkapnya. Lalu kamu stres. Lalu kamu harus begadang lagi.I ngatan jangka panjang kamu jadi lemah. Alhasil, sekarang belajar, minggu depan udah lupa lagi. Kalo kamu cuma mau belajar buat ngejar apalan, sih, bisa-bisa aja.
Tapi, apa iya mau begitu?
3. Teknik Pomodoro
Kalau kamu suka belajar sendiri, cobalah cara belajar pomodoro. Teknik belajar pomodoro ini diperkenalkan oleh Francesco Cirillo pada akhir 1980-an. Terdiri dari 5 tahapan.
Nah, ketika melakukan cara belajar ini, jangan fokus terhadap waktu. Santai, dan jangan malah panik apabila topik yang kamu pelajari belum berhasil kamu kuasai. Inti dari teknik ini adalah: pemberian jeda istirahat. Cara pembelajaran seperti ini dinamakan dengan spaced learning, teknik yang lebih efektif untuk memasukkan konsep dan materi ke otak.
suaminya untuk mengajari anaknya, yang kelas 2 SD untuk belajar matematika.
Setelah berbagai trial and error, Toru menemukan formula belajar yang pas: dia menyuruh anaknya mengerjakan latihan 30 menit setiap harinya. Dan semakin lama, soal yang muncul semakin susah dan mengarah ke materi lain yang tingkatannya lebih tinggi.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Universitas Washington pada tahun 2010. Kenyataannya, belajar dengan mengerjakan latihan jauh lebih efektif dibandingkan belajar dengan baca materi doang.
Jika kamu sudah merasa cukup menguasai materi, coba lanjut dengan latihan yang tingkat kesulitannya terus bertambah. Sejatinya, berlatih dengan soal yang semakin lama makin susah, jauh meningkatkan skill kita akan materi itu, dibandingkan dengan mengerjakan soal dengan tingkat kesulitan yang sama.
Ketika berada dalam sesi belajar, coba, deh, ambil pulpen kamu dan tulis di kertas tentang materi yang kamu pelajari. Kamu pasti pernah dengar tentang “tulis sendiri” akan ngebuat ingatan kita lebih tajam dibanding belajar dengan laptop dan gadget aja.
Hal lain yang bisa ngebantu kamu dalam belajar adalah… dengerin musik!
Kalau kamu buka Youtube atau Spotify lalu ketik “music for study” pasti langsung muncul berbagai playlist untuk menemani belajar. Hal ini karena musik sejatinya berpengaruh terhadap mood kita. Sering, kan, kamu gak galau, tapi pas dengerin musik sedih langsung kebawa sedih?
Nah, carilah musik yang dapat meningkatkan mood kamu sehingga jadi semangat dan santai. Musik-musik seperti ini, akan mengeluarkan hormon dopamin yang membuat kamu jadi bahagia. Alhasil, kegiatan belajar nggak akan terasa stres.
Saat mendengarkan musik, saraf otak juga menjadi lebih aktif. Soalnya, sinyal listrik yang dihantarkan melalui gelombang suara dari musik dapat merangsang hubungan antara kedua sisi otak (kanan dan kiri) dan mengaktifkan area otak yang berhubungan dengan memori, kognitif, dan emosional.
ok…teman-teman mari kita coba… semoga bermanfaat